Forgiveness is one of the most distinguishing features of Ramadan. If we truly want Allah's love, mercy and forgiveness, we must remember that the pleasures in this world are transient, and we are working toward that which is permanent. Is it worth being bitter and stunting our growth? Will it really benefit us? Will our anger and bitterness change the person who has hurt us?
Let us use this Ramadan to open our hearts to those who have wronged us and forgive them as we beg Allah to forgive us..
Love a little more than what is necessary..
Work a little harder than what is required..
Be a little kinder than what is usual..
Give a little more than what u feel u can afford..
Stand in a prayer a little longer than what u intended..
Be a little more patient than what u feel u can handle..
It is that little extra effort sparked by sincerity in the heart
that makes your ordinary self extraordinary...
Remember the five simple rules to be happy:
1. Free your heart from hatred.
2. Free your mind from worries.
3. Live simply.
4. Give more.
5. Expect less.
Popular Posts
Friday, May 3, 2013
Himpunan Hadis Nabi S.A.W tentang Madu Lebah
Assalamualaikum w.b.t Bismillah ir-Rahman ir-Rahim
Sumber:
Terjemahan Hadis Shahih Bukhari
(Terjemahan: Hj Zainuddin Hamidy & Hj Fachruddin Hamidy, Kallang Book Store, Kuala Lumpur)
* Hadis #1663:
Dari Ibnu 'Abbas r.a.,
dari Nabi saw, (maksudnya): "Kesembuhan dari penyakit itu adalah dengan melakukan tiga hal: berbekam, minum madu dan dibakar dengan besi panas. Tetapi aku melarang umatku membakar dengan besi panas itu."
* Hadis #1664:
Dari 'Aisyah r.a., (maksudnya)
Nabi saw amat gemar pada makanan yang manis-manis dan madu.
* Hadis #1665:
Dari Abu Sa'id r.a: (maksudnya) Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw dan berkata: "Saudara saya sakit perut."
Rasul menjawab: "Beri ia madu!"
Kemudian orang itu datang lagi untuk kedua kalinya.
Rasul berkata lagi: "Beri ia madu!"
Kemudian orang itu datang lagi untuk ketiga kalinya.
Rasul berkata lagi: "Beri ia madu!"
Kemudian orang itu datang lagi dan berkata: "Telah saya lakukan."
Rasul menjawab: "Tuhan benar. Perut saudaramu yang bohong. Beri ia madu!"
Setelah itu diberikannya lagi madu kepada saudaranya, dan sembuhlah penyakitnya.
Alhamdulillah.
Hidayah
No comments:
Post a Comment